Kamis pagi, 27 Juni 2024 saya dan Razijed menyempatkan tuk snorkeling ke pulau Gili Kendis dan Gili
Nanggu. Biaya per orang 250 ribu. Kami pakai jasa trip dari hotel yang memang
punya dermaga kecil dengan boat yang siap mengantar tamu snorleking. Dari hotel
tempat kami nginap, Pulau Gili Nangu terlihat jelas. Hanya butuh 5 menit dengan
boat sudah sampai deh.
Mulai snorking jam 09. Oh ya, selain kami berdua, boat diisi oleh turis dari Jerman, 3 orang, dan pasangan dari perancis. Tujuan pertama ke Gili Kendis lalu lanjut ke Gili Nanggu. Jam 11 lewat, karena harus siap-siap chekout, saya izin melipir duluan, meninggalkan kelima teman bule kami yang masih asik snorkeling di Nanggu.
Beres check
out, kami langsung menuju kota Mataram. Namun sebelum itu, kami ingin makan
siang dengan menu ayam Taliwang. Setelah berunding, akhirnya tujuan diputuskan
yakni makan ayam taliwang yang dekat dengan gerbang masuk Bandara Lombok.
Tempat makan ini sengaja kami pilih lantaran ingin mengulang nostalgia beberapa
tahun lalu Dimana kami pernah makan Bersama nenek dan mbah kung. Ternyata
tempatnya sudah beda. Sudah rada modern. Banyak bus-bus wisata yang manpir
makan.
Kelar makan,
kami langsung jalan-jalan ke Kawasan Kuta Mandalika. Kenapa ke Kuta? Ya,
Pokoknya hari ini adalah hari nostalgia, kami ingin mengenang kembali
perjalanan dan rute yang pernah kami jalani beberapa tahun lalu. Jalur yang
kami lewati persis sama dengan yang pernah kami lewati, yakni melewati Kampung
Sade. Setelah itu lanjut turun ke arah Pantai Kuta. Nah Ketika masuk Kawasan di
Pantai Kuta ini barulah suasana nya berubah banyak. Ya, sekarang sudah ada
Sirkuit Mandalika dengan jalan Bypass yang lebar dan mulus yang menghubungkan
Sirkuit dan Bandara. Kami sempatkan tuk mampir foto-foto di bangku penonton
sirkuit. Dari situ, kami kelliling masuk ke Kawasan Pantai Kuta, suasanya beda
dengan dulu. Sekarang sudah hampir mirip dengan ketika kita masuk Kawasan Nusa
Dua di Bali.
Puas
mengenang perjalan beberapa tahun lalu di Kuta, kami balik ke arah Mataram
melaui jalan bypass. Sengaja kami nginap di Mataram lantaran ingin mencoba
makan malam dengan menu Sate Rembiga yang ada di Mataram. Sate nya enak
ternyata. Kami sampai nambah 10 tusuk lagi.
Jumat, 28
Juni, sekira jam 08.00 kami chekout menuju ke Pelabuhan Lembar. Di jadwal,
kapal akan sandar sekitar jam 09. Cukup lah waktu tempuh 1 jam, sehingga kita bisa
sampai di Lembar jam 09-an. Begitu kami tiba, ternyata Kapal DLU di salip
dengan Kapal DLN. Maksudnya disalip apa,? Ya, yang sandar di Dermaga Lembar
kapal DLN dulu. Walhasil DLU harus nunggu sekitar 6 jam, dan baru bisa sandar
jam 14.00. Jadilah waktu keberangkatan ke Surabaya molor dari jadwal yang
semestinya jam 12.00. Untungnya proses bongkar muat gak terlalu lama. Sekitar
jam 16.00 kapal DLU lepas jangkar menuju Surabaya.
Sabtu, 29 Juni 2024 jam 11 an kapal merapat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Jam 13-an barulah kami keluar, dan tujuan kami adalah makan siang di Bebek Sanjay Pulau Madura. Setelah makan siang jam 14.30, langsung menuju ke Tol arah Boyolali. Kami nginep di Hotel Pondok Indah Boyolali.
Minggu pagi
jam 08.00 cek out. Kami sempatkan untuk mampir ke Kalaten buat ziarah ke makam
orang tua istri. Setelah itu jam 10, langsung balik ke Jakarta. Makan siang di
Sate Wendys Tegal. Sampai Jakarta menjelang Maghrib. Alhamdulillah. END