Kamis, 15 Agustus 2024

Cililitan, Bali, Lombok, Labuan Bajo (1)

Liburan pertengahan tahun ini terasa lain ketimbang liburan akhir tahun yang biasanya kami jalani. Kalau biasanya liburan jalan darat hanya sekitaran Jawa, dan (paling jauh) Bali. Kali ini beda. Kami ke Labuan Bajo!

Awalnya gak tau pengen liburan ke mana. Rencananya seh mo ke Lombok aja, pengen coba jalan darat. Namun, ketika iseng-iseng nanya ke Razijed pengen liburan kemana? Dengan sedikit becanda dia jawab pengen ke Labuan Bajo. Whattttt…?? Labuan Bajo (LB) kan jauh, Mas, harus naik pesawat, dan ini peak season, musimnya orang liburan sekolah. Butuh dana berapa buat pesawat PP 5 orang? Kami mikir, hening sesaat. Keinginan ke Labuan Bajo tidak kami tolak namun tidak kami iyakan juga.. Kami masih pikir-pikir. “Boleh juga tuh Mah, kita ke LB,” candaku pada istri. Why not. Lalu proses cari info dan literasi pun kami mulai. Kalau ke Lombok aja bisa, kenapa Labuan Bajo tidak di coba? Kan tinggal 2 kali nyebrang tuh.

Ok, tekad kami bulatkan. Liburan ini harus ke LB. Pencarian dan tontonan liputan di Youtube tentang Flores pun gencar kami lakukan. Hampir saban malam saya dan istri pegang hape, nonton tayangan youtuber yang sudah pernah ke sana. 

Setelah hitung-hitung durasi dan lama perjalanan, akhirnya diputuskan untuk berangkat di hari Sabtu, 15 Juni 2024, pas ketika kami sekeluarga puasa hari tarwiyah di bulan Zulhijjah. Saya mengambil cuti 8 hari. Karena Senin (lebaran haji) dan Selasa (cuti Bersama) tanggal mereh, walhasil total waktu libur yang saya dapatkan adalah 16 hari.

Perjalanan kami mulai tepat jam 07.00, setelah sebelumnya mengisi full bahan bakar dan mengecek tekanan angin pada ban, di SPBU Pertamina, Cililitan.

Perjalanan lancar jaya, kami hanya singgah sebentar untuk pipis di KM 170-an sebelum masuk Cirebon. Setelah itu bablas hingga KM 400 an. Meski kami sekeluarga berpuasa, perjalanan berat dan letih tak terasa. Ngantuk pun, yang biasanya menyerang di pertengahan jalan, lenyap adanya. Kami sempat isi bahan bakar di KM 500 sekian, setelah Solo.

Tadinya, kami berencana bermalam dan buka puasa di Surabaya, namun karena pertimbangan jarak dan waktu yang kurang pas, akhirnya saya suruh istri untuk cari-cari penginapan di sekitar Probolinggo. Setelah buka puasa di Hokben, -di Rest Area KM 750-an arah ke Tol Malang, setelah tol dalam kota Surabaya- kami lanjut. Saya arahkan istri ‘tuk mencari penginapan di sekitar exit tol Transjawa. Setelah meliat-liat map di Google, akhirnya kami putuskan untuk bermalam di Kota Kraksaan Probolinggo. Penginapan yang kami tuju adalah di Hotel Alliya Syariah, Jl. Mayjen Sutoyo. Hotelnya dekat dengan jalan Trans Deandels, bersih dan tenang. Kami tiba sekitar pukul 21.00.

 Esok harinya, Ahad, 16 Juni saya sholat subuh di masjid samping hotel. Selesai sholat, sekitar jam 05.00 kami lanjutkan overland ini dengan tujuan ke Pelabuhan Jangkar di Situbondo. Jangkar adalah Pelabuhan yang melayani penyeberangan dari Situbondo ke daerah-daerah sekitaran Madura, dan yang terjauh adalah ke Lembar di Lombok, Nusa Tenggara. Beruntung, karena kami star dari Kraksaan jam 05, jalanan masih lengang. Hampir tak ada truk gandeng yang menggangu perjalanan ini. Kalaupun ada, dengan mudah kami salip lantaran di depan masih kosong, belum ramai dengan motor dan mobil. Sesuai perkiraan, kami tiba di Jangkar jam 08.00. Namun sayangnya Ketika kami tiba, tiket penyeberangan sudah habis. Tak ada pilihan lain, tanpa buang waktu langsung mobill saya arahkan ke Banyuwangi, menuju Pelabuhan Ketapang.

Tepat jam 09.00 kami beli tiket di kios penjualan online yang banyak dijumpai di sisi jalan arah masuk Pelabuhan penyeberangan Ketapang. Tanpa menunggu lama, mobil kami langsung masuk lambung kapal dan penyeberangan Jawa Bali pun dimulai. Sebenarnya jarak Jawa Bali sangat dekat, namun karena kapal menunggu antrian untuk sandar, maka kurang lebih 2 jam baru ban mobil kami menyentuh pulau dewata. Jam 12 WITA kami tiba, langsung saya arahkan mobil ke jalur Gilimanuk Denpasar.

Kami sempatkan untuk sholat jamak takdim sebelum masuk kota Tabanan. Sekira jam 16.00 kami cek in hotel. Lokasinya ada dekat perempatan Sanur. Kami pilih hotel Sanur Agung ini karena dekat dengan lokasi masjid Al-Ihsan yang akan kami sholati keesokan harinya. Di Bali kami hanya numpang tidur semalam. Rencananya, selepas sholat Ied langsung cau menuju Padangbai. Alhamdulillah puasa Arafah sukses kami jalani. Pas Maghrib tiba, kami berbuka puasa di Bebek Dower Gilimanuk yang buka cabang di dekat Sanur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar