Warung
rokok kaki lima ternyata tidak monopoli oleh Jakarta saja. Di kota-kota besar
di Amerika, seperti DC dan Philadelphia, misalnya ada juga model warung (stall)
kaki lima di pinggir jalan. Pedagangnya, yang kesemuanya perantau dari berbagai
belahan dunia tentu memanfaatkan kesempatan ramainya orang-orang yang wara wiri
plezier melihat keindahan kota dengan membuka lapaknya di tempat-tempat
keramaian. Meski warung kaki lima ditemukan di sana, namun jangan berharap ada
model warung rokok kaki lima yang menjual rokok dan semacamnya seperti lazim
kita lihat di warung rokok di pinggir jalan yang lokasinya di pinggir got,
menempati trotoar pinggir jalan di Jakarta.
Perlu
diketahui bahwa disamping sebagai ibukota America, DC juga dikenal sebagai salah
satu tujuan wisata favorit bagi warga dunia. Saban tahunnya tercatat puluhan juta
warga dunia melancong mengunjungi tempat-tempat menarik di jantung Amerika ini.
Nah, peluang ini yang ditangkap oleh para pedagang kaki lima-an. Untuk survive,
tampaknya mereka, para imigran harus berjibaku menangkap setiap peluang yang
ada.
Saya melihat ada dua jenis kaki lima
disana. Yang pertama, kaki lima yang khusus berjualan makanan, yang di tempatkan di
kendaraan sejenis van besar. Van yang berjualan makanan ini melayani kebutuhan
makan siang (lunch) disamping untuk para turis yang
berseliweran di sekitar tempat-tempat menarik di DC, juga untuk para pekerja kantoran.
Saking banyaknya, maka pilihan menu dan cita rasa makanan pun beragam. Tinggal
pilih saja, mau olahan dari middle east,
mediteranian, atau oriental. Semuanya dijual denga harga
yang variatif. Rata-rata berkisar antara 5 hingga 10 dollar. Untuk rasa, not bad lah, hampir mendekati cita rasa
dari negara asalnya. Makanan Indosesia misalnya, dapat kita jumpai di van kaki
lima di sekitar monument hall. Begitupun makanan yang mendekati lidah melayu
seperti chinese food, sangat mudah di temukan.
Yang
kedua adalah kaki lima yang khusus menjual cindera mata khas DC/Amerika. Disini
kita bisa mendapatkan aneka souvenir khas seperti kaos DC, gantungan kunci/kulkas
atau barang-barang lainnya. Karena khusus menjual oleh-oleh, maka kios kaki
lima ini berlokasi di dekat spot-spot menarik yang ada di DC. Bagi turis yang
baru tumben ke DC tanpa di dampingi
oleh orang yang telah lama tinggal disana, tentu belum mengetahui medan berburu oleh-oleh. Walhasil, saya lihat
banyak pula yang membeli oleh-oleh disini meskipun menurut saya harganya rada mahalan sedikit. Kalau pun bisa
‘goyang’ masih agak mahal juga. Rata-rata item
yang di banderol berkisar 5 dollar
per item. Adapula yag dibandrol 3
item untuk 10 dollar.
Nah,
kalau mau yang lebih murah, kita bisa beli oleh-oleh di grosir khusus
yang letaknya agak jauh dari pusat wisata. Orang yang lama tinggal di sana menyebutnya gudang. Gudang ini letaknya masih di kota DC, namun agak menjauh dari ‘pusat
kota’, adanya di kawasan ‘hitam’, yang banyak dihuni oleh warga African
American. Alamatnya? Wah, lupa nyatet,
namun tak jauh dari Capitol Hill kearah timur. ‘Gudang’ ini semacam toserba khusus oleh-oleh yang menjual barang
secara grosiran, mirip dengan kios-kios cenderamata khas pernikahan di pasar
Jatinegara. So, bagi anda yang mau ke DC jangan habiskan dollar anda di kaki
lima, heheh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar