Lazim bila kita mengikuti meeting atau pertemuan dengan klien dan mitra bisnis, akan ada
pegawai kantor yang biasa dipanggil OB atau office boy datang menghampiri kita dan
bertanya: “Bapak/ibu mau dibuatkan minum apa?”
Lantaran ditawari seperti itu, biasanya kita sebagai
tamu akan tahu diri dengan hanya memesan dua jenis minuman yakni teh, kopi atau
bahkan hanya air putih aja. (Jarang dari kita yang ‘ngelunjak’ dengan memesan susu atau kopi susu, hehe). Selain itu, biasanya dapat pula kita memesan (minuman)
dingin, hangat, atau panas. Untuk rasa, kita bisa memberi arahan kepada OB agar
diracikkan (rasa) tawar, manis atau tidak terlalu manis.
Begitulah kebiasaan yang berlaku saat kita datang berkunjung ke kantor relasi
bisnis kita di
tanah air.
Nah, kebiasaan
seperti yang saya gambarkan diatas takkan pernah anda alami bila anda melakukan
meeting dan berkunjung ke kantor counterpart atau relasi anda di Amerika
sana. Di Amerika, bila kita mengadakan rapat, maka jangan
berharap akan melihat office boy berseliweran
dan menyapa kita untuk menawarkan minuman. Di ruangan itu, hanya akan ada kita
dan mitra kita. Setelah berjabat tangan dan basa basi menanyakan cuaca atau
keadaan lalu lintas sekitar, maka topik bahasan utama pertemuan pun langsung di
mulai. Tanpa basa
basi. Tadinya aku masih
berharap bahwa di tengah jalannya meeting
itu akan ada OB yang datang menghampiri kami, namun hingga meeting berakhir,
tak tampak OB yang menghapiri kami.
Oh ya, karena rangkaian pertemuan kami biasanya dilakukan di
pagi hari, -sebelum memulai pertemuan- tuan rumah akan mempersilakan kami,
secara self service untuk mengambil
mimun yang tersedia dalam ruangan itu. Letaknya di sudut ruangan. Disitu kulihat
dengan jelas di pinggir tembok depan, samping proyektor ada meja yang berisi
termos, aneka teh dan kopi dalam sachet, juga tersedia gelas plastik ukuran
jumbo. Tak ada gelas beling atau cangkir seperti lazimnya cangkir untuk
menungkan kopi atau teh. Kenapa tak ada cangkir atau gelas beling? Mungkin ini penjelasannya, lantaran tak ada OB, maka begitu selesai
dipakai (diminum) tentu bisa langsung dibuang, tanpa harus di cuci.
Adakalanya pula, karena
sopan santun yang sudah terjalin, dimana tuan rumah akan menghormati tamu, maka
tuan rumah (bukan OB) yang akan menanyakan kita minuman apa yang akan disajikan.
Sekali lagi, tanpa harus keluar ruangan, semuanya diracik
dan disuguhkan dalam ruangan itu, tanpa harus perlu ke pantry. Barulah setelah minuman tersaji dimeja, acara pun dimulai.
Dan,
tidak selamanya penyajian minuman dan seperangkat teh kopi telah ada di ruang
pertemuan. Ada pula yang tidak ada.
Jadi sepanjang petemuan, kita tidak disuguhkan apa-apa, bahkan air putih
sekalipun. Bila haus, ya, silakan pergi ke toilet dan meminum air langsung dari kran. Lantaran sudah tahu kebiasan itu, maka
sebelum meeting dimulai biasanya aku
sudah menuju ke toilet untuk buang air kecil dan tentunya meminum dari air kran
yang ada. Jijik? tentu tidak. Ini karena semua air yang ada di kran dapat
diminum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar