Selasa, 03 Oktober 2017

Tak Ada Office Boy

Lazim bila kita mengikuti meeting atau pertemuan dengan klien dan mitra bisnis, akan ada pegawai kantor yang biasa dipanggil OB atau office boy datang menghampiri kita dan bertanya: “Bapak/ibu mau dibuatkan minum apa?”
Lantaran ditawari seperti itu, biasanya kita sebagai tamu akan tahu diri dengan hanya memesan dua jenis minuman yakni teh, kopi atau bahkan hanya air putih aja. (Jarang dari kita yang ‘ngelunjak’ dengan memesan susu atau kopi susu, hehe). Selain itu, biasanya dapat pula kita memesan (minuman) dingin, hangat, atau panas. Untuk rasa, kita bisa memberi arahan kepada OB agar diracikkan (rasa) tawar, manis atau tidak terlalu manis. Begitulah kebiasaan yang berlaku saat kita datang berkunjung ke kantor relasi bisnis kita di tanah air.

Nah,  kebiasaan seperti yang saya gambarkan diatas takkan pernah anda alami bila anda melakukan meeting dan berkunjung ke kantor counterpart atau relasi anda di Amerika sana. Di Amerika, bila kita mengadakan rapat, maka jangan berharap akan melihat office boy berseliweran dan menyapa kita untuk menawarkan minuman. Di ruangan itu, hanya akan ada kita dan mitra kita. Setelah berjabat tangan dan basa basi menanyakan cuaca atau keadaan lalu lintas sekitar, maka topik bahasan utama pertemuan pun langsung di mulai. Tanpa basa basi. Tadinya aku masih berharap bahwa di tengah jalannya meeting itu akan ada OB yang datang menghampiri kami, namun hingga meeting berakhir, tak tampak OB yang menghapiri kami.

Oh ya, karena rangkaian pertemuan kami biasanya dilakukan di pagi hari, -sebelum memulai pertemuan- tuan rumah akan mempersilakan kami, secara self service untuk mengambil mimun yang tersedia dalam ruangan itu. Letaknya di sudut ruangan. Disitu kulihat dengan jelas di pinggir tembok depan, samping proyektor ada meja yang berisi termos, aneka teh dan kopi dalam sachet, juga tersedia gelas plastik ukuran jumbo. Tak ada gelas beling atau cangkir seperti lazimnya cangkir untuk menungkan kopi atau teh. Kenapa tak ada cangkir atau gelas beling? Mungkin ini penjelasannya, lantaran tak ada OB, maka begitu selesai dipakai (diminum) tentu bisa langsung dibuang, tanpa harus di cuci.


Adakalanya pula, karena sopan santun yang sudah terjalin, dimana tuan rumah akan menghormati tamu, maka tuan rumah (bukan OB) yang akan menanyakan kita minuman apa yang akan disajikan. Sekali lagi, tanpa harus keluar ruangan, semuanya diracik dan disuguhkan dalam ruangan itu, tanpa harus perlu ke pantry. Barulah setelah minuman tersaji dimeja, acara pun dimulai.

Dan, tidak selamanya penyajian minuman dan seperangkat teh kopi telah ada di ruang pertemuan. Ada pula yang tidak ada. Jadi sepanjang petemuan, kita tidak disuguhkan apa-apa, bahkan air putih sekalipun. Bila haus, ya, silakan pergi ke toilet dan meminum air langsung dari kran. Lantaran sudah tahu kebiasan itu, maka sebelum meeting dimulai biasanya aku sudah menuju ke toilet untuk buang air kecil dan tentunya meminum dari air kran yang ada. Jijik? tentu tidak. Ini karena semua air yang ada di kran dapat diminum.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar