Telah menjadi kelaziman, sesaat setelah kita
memesan makanan, sambil menunggu hidangan siap untuk disajikan, sang pramusaji
atau pelayan di rumah makan atau restoran, selalu menanyakan tentang minuman
apa yang kita inginkan. Teman-temanku kebanyakan memesan es teh manis, es jus,
ataupun teh panas manis sebagai air minum pendamping santapan. Aku sendiri
punya pilihan baku. Biasanya teman-temanku yang lama mengenalku dan sering
makan bareng pasti akan memilihkan tawar hangat untukku. Begitulah,
masing-masing punya pilihan menu dan minumannya.
Tidak hanya di Jakarta. Kebiasaan itu hampir
merata di tiap-tiap rumah makan, di kota-kota di Indonesia. Kalaupun berbeda
hanya pada penyebutan istilah saja. Bila kita ke Medan, Sumatera Utara, mungkin sering terdengar pelayan
menyebutkan “teh tong”. Teh tong merupakan istilah yang biasanya disematkan
untuk minuman teh tanpa gula dan es. Di Batam lain lagi. Ada istilah “teh obeng”. Teh obeng
tidak lain adalah es teh manis. Bila kita ingin teh manis panas, biasanya
disebut “teh O”. Namun, kalau kita hanya pesan teh tawar maka sebut saja “teh O
kosong”.
Well. aku tidak ingin bercerita tentang
budaya atau istilah minum meminum di Indonesia, namun kali ini saya ingin
bercerita tentang minuman sebagai pendamping dari hidangan saat kita bersantap
di Amerika!
Lantaran sudah tahu kebiasaan para pelayan
restoran disana, selalu, bila si pelayan mendekat kepadaku, akan kubilang: “mineral
without ice, plisss!” Meski without ice
tetap saja air putih itu terasa dingin. Saking jengkelnya, sering pula aku
memesan air putih very hot!! Ya,
takutnya dikasih yang hangat-hangat kuku, maka sekalian saja aku nikmati air
putih super panas sebagai penghangat badan di suhu minus 0 derajat.
Oh ya, satu lagi yang kuamati. Untuk ukuran
gelas minuman-nya pun juga ukuran jumbo. Tidak pernah kutemukan ukuran gelas se-ukuran
gelas di Indonesia (sebesar buah belimbing), selalu dengan gelas (plastic)
ukuran jumbo.
Tatkala kebiasaan itu (minum air dingin)
kutanyakan kepada Pak Hengki, teman dudukku, -meski ia lama tinggal di Amerika-
namun jawaban yang ia berikan tidak memuaskanku. Di udara dingin kok masih
minum air dingin plus ditambah es. (maaf) Sinting! Hehhe.. Akhirnya, aku sampai
pada kesimpulan yang konyol, bila aku dan mungkin saudara-saudaraku berdarah
biru, mungkin saja mereka, orang Amerika berdarah panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar