Bagi tiap orang yang baru tiba di Jakarta , untuk urusan makan tak lah terlalu mengkhawatirkan. Beragam
makanan dengan aneka cita, rasa, dan selera sangat mudah dijumpai. Hampir di
tiap penjuru dan gang (lorong) di Jakarta dapat dijumpai para penjual aneka makanan,
mulai dari kelas kaki lima hingga hotel bintang lima. Namun, ada satu jenis
makanan khas Jakarta
yang sangat mudah untuk ditemui yakni Gado-Gado. Selain Ketoprak, Bakso ataupun
Mie Ayam, Penjual Gado-Gado, dengan gerobak dorong bertuliskan Gado-Gado Lontong
ataupun yang menempati warung sederhana, sangat mudah untuk dikenali.
Dari namanya, Gado-Gado adalah campur aduk. Campuran dari
berbagai sayuran plus tahu tempe
dan telor rebus yang di aduk oleh racikan saos kacang berbumbu garam, terasi,
cabai, gula merah, campuran air asem, dan jeruk limau untuk kemudian ditaburi
dengan bawang goreng dan krupuk. Kata Gado, juga bermakna dimakan tanpa nasi.
Di jambal, menurut kosa kata Jawa.
Begitu populernya Gado-Gado sebagai kuliner khas Jakarta, sampai-sampai
ia di racik bukan hanya oleh orang asli Jakarta (baca; Betawi) saja, tetapi
banyak penjual di luar etnis Betawi --paling banyak dari daerah Kuningan, Jawa
Barat-- yang meng-ulek bumbu gado-gado. Mengenai rasa, boleh diadu. Bahkan kini
sangat sulit menjumpai Gado-Gado ‘asli’ Betawi di Jakarta, yakni Gado-Gado bikinan
Mpok-Mpok (sapaan khas perempuan Betawi) yang diracik di warung makan Betawi.
Salah satu ciri khas dari Gado-Gado Betawi Asli adalah pada penggunaan nangka
muda rebus. Ya, ini menjadi penanda yang membedakan Gado-gado ini dibuat oleh
orang Betawi atau bukan.
![]() |
Gado-Gado Mpo Iyom, Pos Pengumben, Jak-Bar |
Ada beberapa penjual Gado-Gado ASELI Betawi yang ada dan
masih setia melestarikan kuliner leluhurnya. Di kawasan Condet, Jakarta Timur,
misalnya, di Jalan Olahraga I ada Mpo Iti, yang membuka lapak persis di depan
rumahnya. Gado-gadonya sangat terkenal kegurihannya. Pembelinya rela antri
berjam-jam hanya untuk menikmati sebungkus gado-Gado yang dijual seharga 10
ribu rupiah. Selain Mpo iti, di Kawasan Ampera, Kemang, Jakarta Selatan, juga
ada, tepatnya di depan gedung ANRI. Di Jakarta Barat dapat dijumpai di Prapatan
Pos Pengumben, namanya Gado-Gado Mpo Iyom. Oh ya, salah satu tips mendapatkan
Gado-Gado ASELI Betawi adalah di kawasan dimana banyak etnis Betawi tinggal,
seperti wilayah Condet, Jakarta Timur; Kebon Jeruk, Kemanggisan Jakarta Barat;
Kebayoran Lama, dan Ciganjur, di Jakarta Selatan. Menariknya, Gado-Gado ASELI
Betawi tidak dijajakan di gerobak melainkan di warung atau berbentuk
warung/rumah makan di rumah si penjual Gado-Gado itu sendiri. Jadi, jangan
harap menemukan Gado-Gado ASELI Betawi di Pondok Indah ataupun Kelapa Gading,
Jakarta Utara.
Walau dengan racikan bumbu yang sederhana, tapi mengenai
rasa, Gado-Gado dapat memiliki rasa yang berbeda antara satu dengan lainnya,
tergantung dari takaran bumbu dan ‘goyangan’ Si pengulek atau penjualnya. Makin
ia menjiwai aura dan ruh spirit Gado-Gado, maka makin mantap lah goyangan
pinggulnya dalam mengulek bumbu kacang, sebagai saos utama Gado-Gado. Biasanya,
sebelum mengulek bumbunya, si penjual akan menanyakan kepada kita: “Pedes gak?”
Jika kita meminta Gado-Gado dengan rasa pedas, maka ia akan menambahkan
beberapa potong cabai ke dalam ulekan, begitupun sebaliknya jika rasa manis
atau sedang yang kita inginkan.
Bagi kalangan menengah atas, Gado-Gado seperti salad, penganan
yang kerap dijumpai dihotel-hotel berbintang. Ia seperti Rujak Cingur khas Surabaya . Mirip Nasi Pecel
ataupun Karedok khas bumi parahyangan. Namun untuk rasa, Gado-Gado sangat melegenda
dan mempunyai cita rasa khas dan eksentrik yang membedakan dengan rasa kuliner
di atas.
Gado-Gado merupakan ‘makanan berat’ namun ‘ringan’ yang
murah meriah. Dibilang berat, jika seporsi Gado-Gado ditambah dengan seporsi
nasi putih. Menjadi ‘ringan’ bila ia hanya di gado saja alias tanpa tambahan
nasi atau lontong. Ya, cocok untuk mereka yang sedang diet karbohidrat. Hanya
dengan Rp 10.000 hingga Rp 15.000 rupiah, sepiring Gado-Gado dengan campuran
nasi atau lontong dapat menjadi penganjal perut yang sangat nikmat. Biasanya,
makin enak bumbu kacangnya (ada yang memakai kacang tanah, kacang mete ataupun
campuran keduanya), akan semakin mahal harga per-porsi yang ditawarkan. Itulah Gado-Gado,
makanan khas Jakarta dengan kompleksitas permasalahan yang gado-gado pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar