Beberapa jam sebelum berangkat ke USA, pihak Kedubes
USA mengundang kami untuk mengikuti pertemuan singkat atau semacam pre departure briefing. Ini semacam
pembekalan singkat dan arahan atau petunjuk apa-apa saja yang harus/tidak boleh
dikerjakan di sana. Dalam briefing pre departure ini juga diterangkan sedikit
tentang adat istiadat, kebiasaan dan budaya Amerika yang tentunya berbeda
dengan Indonesia. Salah satunya adalah pemberian tip.
Di Amerika berlaku budaya tip atau persenan. Boleh
dibilang Tip adalah sunnah muakkadah
atau sesusatu yang sangat dianjurkan dan diapresiasi. Jika ‘dilanggar’, meski
tidak ada sanksi hukum namun tentu kurang bijak bila kita mengabaikannya. Lantaran
ini sudah semacam budaya, tentu dimana bumi dipijak, disitu langit di junjung.
Tip ini yang berupa pemberian ‘uang receh’ ini tentu semacam apresisasi dan
penghargaan kita kepada seseorang yang telah melayani dan membantu kita. Bagiku
tip tak masalah, toh hitung-hitung
berderma kepada sesama, hehe..
Karena tip diberikan bila kita dalam posisi dilayani,
maka biasanya kita harus menyiapkan uang kecil bila kita berada di hotel, di
restoran atau saat naik taksi. Di hotel, misalnya saat cek in dimana kita
membawa koper banyak dan bell boy/room membantu kita mengangkat dan membawakan
koper-koper itu ke kamar, tentu kita harus memberikan tip. Berapa? Kisarannya
adalah 1 koper seharga 1 dollar. Jadi kalo kita rasa mererka membantu kita
dengan sangat baik dan koper-koper itu berat, tentu tak ada salahnya memberikan
minimal 2 hingga 5 dollar sebagai tip. Lalu dimana tip
Nah, bila kita berada di restorant atu rumah makan,
dan sistem pelayanannya bukan self service atau semacam restoran cepat saji,
dimana biasanya waitress atau pelayan akan melayani kita, seperti dituangkan
minum, dihidangkan makanan (pembuka/penutup), maka begitu kita membayar bill
tagihan makan, tentu kita harus menyisihkan sekitar 10 persen dari tagihan itu
untuk tip kepada pelayan. Jadi bila tagihan makan kita 50 dollar, maka tip ke
mereka sekitar 5 dollar. Namun adapula rumah makan yang telah mencantumkan item
tiup kedalam lembar tagihan makan kita, jadi kita langsung membayar seharga
tagihan itu. Oh ya, lantaran restoran cepat saji (self service) tidak ada
pelayannya, maka kita harus membereskan perangkat makan kita setelah kita
selesai bersantap. Ada tempat khusus untuk meletakan nampan, piring dan gelas
ke dalam wadah khusus. Kecuali nampan, semua piring, sendok, dan gelas berbahan
plastik dan langsung dibuang ke tempat sampah khusus.
Selain di hotel dan rumah makan, tip juga diberikan kepada
supir taksi. Sama seperti di Jakarta, kadang kita membulatkan tagihan argo
taksi dan memberikan kelebihannya pada si supir. Dari Bandara ke Kemang,
misalnya, rata-rata tagihan argo taksi sekitar 125 ribu rupiah. Biasanya supir
taksi –entah disengaja atau tidak- jarang mempunyai unga kembalian. Nah,
disinilah kearifan kita. Kita harus tahu bahwa sebenarnya si supir juga
mengharapkan agar uang kembalian itu tidak diminta oleh penumpang. Biasanya aku
menyerahkan 2 lembar uang pecahan, yakni 100 ribu dan 50 ribu. Argo taksi itu
aku bulatkan menjadi 150 ribu. Sisa yang 25 ribu itu aku ‘sedekahkan’ sebagai
tip kepada supir taksi. Nah, bila kita bertaksi di USA, sesaat hendak turun
dari taksi, kita harus menyiapkan sekitar 10 persen dari argo yang tertera.
Jadi bila argo taksi kita menunjuk angka sekitar 20 dollar, misalnya, maka tip
supir sekitar 2 dollar. Itulah ‘rule’nya.
Lalu, untuk menghemat pengeluaran tip ini. kadang aku
menyiasatinya dengan meminimalkan seoptimal mungkin jasa pelayanan yang kuperoleh.
Prinsipku, selagi bisa kulakukan sendiri, maka aku tak ingin meminta bantuan
bell room untuk mengangkat koper-ku yang cuma dua, misalnya. Untuk pelayanan
kamar hotel pun aku berhemat. Aku akan selalu menggantungkan tanda “Don’t
Disturb!” di pintu kamar hotel, sebelum meninggalkan kamar untuk aktivitas
keluar kamar. Tentu tujuannya agar kamarku tidak perlu dibersihkan tiap harinya.
Bila aku tak menggantungkan tanda itu, maka pasti kamarku dibersihkan, dan
akibatnya adalah ada kewajiban moral untuk menyelipkan 1 atau 2 dollar di
bantal kamar sebagai tip untuk petugas pembersih kamar. Lalu kapan aku ngasih tip ke meraka? Biasanya aku akan
memberikan tip saat cek out di hari terakhir aku menginap. Ketika check out itu,
kuselipkan saja sisa-sisa koin dan dollar yang kupunya dan kutuliskan disecarik
kertas. TIP FOR YOU! Jadi beruntung sekali petugas yang kedapatan membersihkan
kamarku saat aku cek out, hehe..