Minggu, 19 November 2017

Murahnya Buah-Buahan di Reading Terminal Market

Buah-buahan import produk Amerika dengan kualitas terbaik  tentu akan mahal bila di jual di fruit market terkenal di Jakarta. Namun bagaimana bila buah-buahan segar itu hanya dibandrol seharga 1 dollar? Wah laper mata tentunya. Pengen ngeborong abis. Stawberry seukuran kepalan tangan bayi misalnya, dengan berat kurang lebih sekilo, hanya seharga 13 ribuan rupiah. Rasanya sangat segar dan manis. Bandingkan dengan ukuran dan rasa yang sama, tentu berpuluh kali lipas bila kita membelinya di toko buah di Jakarta. Begitupun anggur, baik berwarna black, red maupun green dan plum. Ya, buah-buahan khas dari negara 4 musim ini banyak tersedia dengan kualitas dan rasa yang maknyus bingits. Dimana saya bisa dapatkan itu semua? 

Saat kami tiba di Philadelhia, salah satu kota di negara bagian Pennsilvania, ada satu tempat yang relative nyaman untuk berbelanja. Belanja apa saja yang menjadi kebutuhan pokok utamanya masalah perut. Tempat belanja ini namanya Reading Terminal Market. Antik juga namanya ya. Entah mengapa dinamakan demikian, padahal disamping belakang, depan kiri dan kanan sekitar kawasan itu tidak dijumpai perpustakaan atapun ruang baca di dalamnya. Tadinya juga kupikir didalamnya akan tersambung dengan lorong bawah tanah yang menghubungkan dengan terminal bus atau stasiun MRT. Ternyata, gak ada apa-apa. Lalu kenapa disebut Reading Terminal? Saat kutelisik kedalam nyatanya hanya ada tempat untuk nongkrong, makan dan minum, tak ubahnya seperti di pusat-pusat perbelanjaan di tanah air. Cuma bedanya disini rada bersih, dan tentunya gak bau.

Reading Terminal Market sangat terkenal di Philly. Ia menjadi semacam iconic dan salah satu destinasi yang tak afdol rasanya bila kita tak berkunjung kesana. Sebagai gambaran, market ini hanya berbentuk bangunan kotak dengan luas sekitar 1000 meter persegi. Tak ada lantai atas maupun basement. Hanya ada dua akses pintu kelaur masuk yang langsung terhubung ke jalan raya. Cikal bakal Market ini telah ada sejak berabad-abad silam, dimulai sekitar abad ke 16, dimana para petani dan nelayan sungai membawa hasil bumi dan tangkapan mereka dari selatan New Jersey. Sama seperti sejarah Sunda Kelapa, di Jakarta, dimana terdapat Kawasan Kota Tua di dekatnya, Market ini hanya berjarak sekitar 1/2 mile dari pelabuhan Deleware, sebagai pusat lalu lintas keluar masuk barang yang menghubungkan kota Philly, sebutan dari Philadelphia dengan ‘dunia luar’. Saat ini, Reading Terminal Market berada di antara jalan 12 dan Arch street. Hanya sepelemparan batu dari tempat-tempat strategis dan iconic di Philly, seperti The Liberty Bell, dan Balaikota (lama).

Oh ya, meski dinamakan Market, namun Reading Terminal tidak menjual kebutuhan sandang atau garment. Disana hanya terdapat aneka penjual makanan, minuman dan tentu juga merangkap semacam kedai untuk makan minum di dalamnya. Selain itu ada pula dijual aneka rempah-rempahan dari berbagai pelosok dunia, juga cindera mata unik dan artistik yang kebanyakan berasal dari kawasan asia timur. Just it! Jadi, meski dinamakan Market (pasar) jangan berharap ada yang menjual busana, panci, kebutuhan rumah tangga seperti; ember, panci, dsb.

Pasar yang mengusung motto “fresh and local everyday” ini memang memanjakan para pengunjungnya. Hanya makanan dengan kualitas terbaik dan segar lah yang bisa masuk sini. Seperti yang kukatakan tadi, harga di Market relatif sangat kompetitif ketimbang ‘pasar-pasar tradisional yang ada di sekitar Philly. Pasar Italia (Italian Market), misalnya, lokasinya persis di pinggir jalan Washington dan Jalan Kimball. Tata letak pasarnya persis tak beda dengan pasar Jatinom yang ada di Klaten, Jawa Tengah. Di pasar inipun banyak tersedia produk-produk makanan dari berbagai belahan Amerika. Ikan dan daging segar pun banyak tersedia. Jika Reading Terminal Market ada di dalam bangunan, dan ber-AC, maka Pasar Italia ini lokasinya outdoor. Jadi bila kita menginginkan belanja dengan nyaman sambil berkuliner, tampaknya Reading Market adalah pilihan yang nyaman ketimbang Pasar Italia ini. Oh ya, dinamakan Pasar Italia karena berada dekat dengan komunitas Italia yang ada di Philly. 

Lantaran Reading Market ini telah menjadi destinasi favorit yang ada di Philly, maka tak hanya turis mancanegara sepertiku, -saking terkenalnya- bahkan banyak warga Amerika yang tinggal di luar Philly, perlu menyempatkan diri melancong dan berbelanja di sini. Pernah, saat di lobby hotel aku sempat ngobrol dengan pasangan bule dari daerah Wilmington, -kawasan suburb sekitar 25-an mile dari kota philly- yang berakhir pekan ke Philly khusus hanya ingin berjalan jalan ke Liberty Bell dan tentu saja kuliner di Reading Terminal Market. Ditengah obrolan itu tak lupa pula mereka menanyakan direction ke Market. Lantaran aku telah kesana, dengan senang hati ketunjuki jalannya dari hotel tempat kami menginap. Tampaknya mereka pasangan bule yang kuper, heheh...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar