Buah-buahan
import produk Amerika dengan kualitas
terbaik tentu akan mahal bila di jual di
fruit market terkenal di Jakarta. Namun bagaimana bila
buah-buahan segar itu hanya dibandrol seharga 1 dollar? Wah laper mata
tentunya. Pengen ngeborong abis. Stawberry seukuran
kepalan tangan bayi misalnya, dengan berat kurang lebih sekilo, hanya seharga
13 ribuan rupiah. Rasanya sangat segar dan manis.
Bandingkan dengan ukuran dan rasa yang sama, tentu berpuluh kali lipas bila
kita membelinya di toko buah di Jakarta. Begitupun anggur, baik berwarna black, red maupun green dan plum. Ya, buah-buahan khas dari negara 4 musim ini banyak
tersedia dengan kualitas dan rasa yang maknyus bingits. Dimana saya bisa
dapatkan itu semua?
Saat
kami tiba di Philadelhia, salah satu kota di negara bagian Pennsilvania, ada satu tempat yang relative nyaman untuk
berbelanja.
Belanja apa saja yang menjadi kebutuhan pokok utamanya masalah perut. Tempat
belanja ini namanya Reading Terminal Market. Antik juga namanya ya. Entah mengapa dinamakan demikian, padahal disamping
belakang, depan kiri dan kanan sekitar kawasan itu tidak dijumpai perpustakaan atapun ruang baca di
dalamnya.
Tadinya juga kupikir didalamnya akan tersambung dengan lorong bawah tanah yang
menghubungkan dengan terminal bus atau stasiun MRT. Ternyata, gak ada apa-apa. Lalu kenapa disebut Reading Terminal? Saat kutelisik kedalam
nyatanya hanya ada tempat untuk
nongkrong, makan dan minum, tak ubahnya seperti di pusat-pusat perbelanjaan di
tanah air. Cuma bedanya disini rada bersih, dan tentunya gak bau.
Reading
Terminal Market sangat terkenal di Philly. Ia menjadi semacam iconic dan salah satu destinasi yang tak
afdol rasanya bila kita tak berkunjung kesana. Sebagai gambaran, market ini hanya
berbentuk bangunan kotak dengan luas sekitar 1000 meter persegi. Tak ada lantai
atas maupun basement. Hanya ada dua akses pintu kelaur masuk yang langsung
terhubung ke jalan raya. Cikal bakal Market ini telah ada sejak berabad-abad
silam, dimulai sekitar abad ke 16, dimana para petani dan nelayan sungai
membawa hasil bumi dan tangkapan mereka dari selatan New Jersey. Sama seperti
sejarah Sunda Kelapa, di Jakarta, dimana terdapat Kawasan Kota Tua di dekatnya,
Market ini hanya berjarak sekitar 1/2 mile dari pelabuhan Deleware, sebagai
pusat lalu lintas keluar masuk barang yang menghubungkan kota Philly, sebutan
dari Philadelphia dengan ‘dunia luar’. Saat ini, Reading Terminal Market berada
di antara jalan 12 dan Arch street. Hanya
sepelemparan batu dari tempat-tempat strategis dan iconic di Philly, seperti The Liberty Bell, dan Balaikota (lama).
Oh ya, meski dinamakan Market,
namun Reading Terminal tidak menjual kebutuhan sandang atau garment. Disana
hanya terdapat aneka penjual makanan, minuman dan tentu juga merangkap semacam
kedai untuk makan minum di dalamnya. Selain itu ada pula dijual aneka
rempah-rempahan dari berbagai pelosok dunia, juga cindera mata unik dan
artistik yang kebanyakan berasal dari kawasan asia timur. Just it! Jadi, meski dinamakan Market
(pasar) jangan berharap ada yang menjual busana, panci, kebutuhan rumah tangga
seperti; ember, panci, dsb.
Pasar
yang mengusung motto “fresh and local
everyday” ini memang memanjakan para pengunjungnya. Hanya makanan dengan kualitas
terbaik dan segar lah yang bisa masuk sini. Seperti yang kukatakan tadi, harga
di Market relatif sangat kompetitif ketimbang ‘pasar-pasar tradisional yang ada
di sekitar Philly. Pasar Italia (Italian
Market), misalnya, lokasinya persis di pinggir jalan Washington dan Jalan
Kimball. Tata letak pasarnya persis tak beda dengan pasar Jatinom yang ada di
Klaten, Jawa Tengah. Di pasar inipun banyak tersedia produk-produk makanan dari
berbagai belahan Amerika. Ikan dan daging segar pun banyak tersedia. Jika
Reading Terminal Market ada di dalam bangunan, dan ber-AC, maka Pasar Italia
ini lokasinya outdoor. Jadi bila kita menginginkan belanja dengan nyaman sambil
berkuliner, tampaknya Reading Market adalah pilihan yang nyaman ketimbang Pasar
Italia ini. Oh ya, dinamakan Pasar Italia karena berada dekat dengan komunitas
Italia yang ada di Philly.
Lantaran Reading Market ini telah
menjadi destinasi favorit yang ada di Philly, maka tak hanya turis mancanegara
sepertiku, -saking terkenalnya- bahkan banyak warga
Amerika yang tinggal di luar Philly, perlu menyempatkan diri melancong dan berbelanja
di sini. Pernah, saat di lobby hotel aku sempat ngobrol dengan
pasangan bule dari daerah Wilmington, -kawasan suburb sekitar 25-an mile dari kota philly- yang berakhir pekan ke
Philly khusus hanya ingin berjalan jalan ke Liberty Bell dan tentu saja kuliner
di Reading Terminal Market. Ditengah obrolan itu tak lupa pula mereka
menanyakan direction ke Market.
Lantaran aku telah kesana, dengan senang hati ketunjuki jalannya dari hotel
tempat kami menginap. Tampaknya mereka pasangan bule yang kuper, heheh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar